Semester Penentu yang Hilang
Di kampus kami ada beberapa hal yang unik, yang mungkin tak ada di kampus-kampus lainnya. apakah gerangan yang membuat kampus kami ini berbeda. Kampus kami memiliki semester penentu, semester penentu ini ada pada semester ke VII. mengapa demikian?? akan kita bahas di bawah ini.
Semester VII bagi kami adalah semester penentu, karena pada semester ini mahasiswa di tuntut untuk tidak ada matakuliah yang mengeluang atau mendapat nilai D bahkan E, Ini harapan saya. kalau sampai ada nilai yang mengulang, maka kami akan kuliah sampai semester IX. laaa kok??? iyaa di kampus kami seperti itu, setiap ada matakuliah yang mengulang pada semester genap, hanya bisa di ulangi lagi pada semester genap dan sebaliknya. oleh karena itu saya mengambil kesimpulan bahwasanya semester penentu ada pada semester VII. Banyangkan saja jika pada matakuliah semester VII ada yang ngulang, jadi hanya bisa mengulagi pada semester IX (Sembilan). Pupus sudah harapan untuk selesai kuliah 4 tahun.
Dan Semester penentu ini bagi saya sudah hilang di telan jaman, mengapa demikian?? karena pada matakuliah semester VII ini sepertinya sudah ada seoarang dosen yang menyatakan bahwasanya Matakuliah yang saya ambil harus Mengulang. Padahal perkulihan pada semester ini belum usai. sediiih... iya juga... tapi mau gimana lagi, tidak ada hal yang bisa saya lakukan. huaah.... cuman hanya bisa berusaha. semoga saja kata-kata yang telah terucap itu bisa ditariknya kembali dan bisa memberikan jalan untuk saya.
lOooh emang apa sech penyebabnya kok bisa muncul Ucapan seperti itu??? sebetulnya hal ini juga terjadi kesalahan pada diri saya sendiri, yang mungkin kurang aktif dalam mengikuti permatakuliah tsb, setiap mata kuliah mempunyai dosen yang berbeda dan memiliki cara penilian sendiri-sendiri. pada mata kuliah yang satu ini, absen kehadiran di tuntut 75 %. jadi semisal kita tidak hadir beberapa kali yang menunjukan kurang dari 75 % sudah jelas tidak lulus mata kuliah tersebut, entah cara ini mengapa di lakukan saya juga belum tau penyebabnya. ada beberapa kemungkinan yang sempat saya fikirkan
- mahasiswa di tuntut untuk aktif kuliah
- menilai hanya dari segi keaktifannya saja
- mendidik mental diri mahasiswa
mungkin itu, saya tidak bisa memperjelas lebih detail tentang hal ini, tapi ada beberapa resiko yang harus di terima dari beberapa mahasiswa yang mungkin kurang mampu seperti saya. maaf ngomong, saya dari keluarga yang bisa di bilang sangat tidak mampu, tapi saya mempunyai niat untuk melanjutkan kuliah. tapi tidak mungkin saya meminta dana untuk membayar biaya kuliah kepada orang tua, karena saya tau diri bahwa orang tua saya tidak punya apa2, so.... saya mengambil jalan untuk kuliah dengan sampingan usaha. :( ya walapaun kalau ada resiko yang besar tidak mendapat nilai yang bagus, sepertinya hal ini tidak Masalah bagi saya, walapun ini semester penentu.
yang penting saya sudah berusaha semampu saya, dan saya mempelajari apa yang telah dosen berikan semampu saya... tapi ada sedikit kekecewaan yang mungkin sampai saat ini saya belum bisa menjelaskan. "mengapa dosen mata kuliah tsb, mempublikasikan bahwasanya saya tidak lulusa pada matakuliah tesebut sebellum usai??" ada beberapa kemungkinan yang mungkin itu postif atau negatis saya ti dak tau yang jelas "saya merasa drop, dan sangat malas sekali untuk melanjutkan mata kuliah yang satu ini. bagaimana tidak. la sudah jelas jelas saya sudah tidak lulus mengapa saya masuk. huaaah mungkin hanya orang bodoh atau Goblog seperti saya yang tetap mengikuti mata kuliah walapaun tidak setiap saat, ya intinya saya ingin mendalami ilmu yang beliau sampaikan.
harapan saya cuman satu, semoga ada keajaiban yang membuat hal ini berubah dari apa yang telah terjadi. amien.... :)
tkyu all my friends yang udah memberikan motivasi dan dukungannya.. luv you so much....